Jumat, 17 Desember 2010

Anak-anak Afrika yang Tak Pernah Melihat Gajah

 Di sekolah dasar di Tanzania,
 Sutradara televisi kami yang orang Jepang
 Membagikan kertas gambar lalu berkata,
 "Gambarlah binatang."
 Saat memegang selembar kertas putih lebar
 Untuk pertama kalinya dalam hidup mereka,
 Anak-anak itu kelihatan bingung.
 Kira-kira satu jam kemudian,
 "Mereka sudah selesai," sang guru mengumumkan.
 Setiap anak memegang tinggi-tinggi gambarnya
 supaya aku bisa melihat.
 Aku tercengang.
 Hanya dua anak yang menggambar binatang.
 Pertama, seorang anak laki-laki menggambar di sudut kertasnya,
 Satu ekor lalat.
 Anak laki-laki lain mencoba
 Untuk menggambar seekor burung berkaki lemah.
 Hanya itu,
 Anak-anak lainnya menggambar ember, cangkir dan sejenisnya.
 Padahal awalnya kami membayangkan
 Anak-anak Afrika akan membuat gambar yang hidup
 Gambar-gambar gajah, jerapah, dan zebra.
 Tapi, bahkan di Afrika, binatang-binatang,
 Hanya mendiami daerah tertentu
 Yang secara khusus dilindungi.
 Anak-anak yang tinggal di daerah itu
 Mungkin tahu tentang binatang-binatang tersebut.
 Tapi bagi sebagian besar anak-anak,
 Tidak ada kebun binatang, tidaka ada televisi
 Dan tidak ada buku gambar.
 Jadi, meskipun mereka tinggal di Afrika,
 Mereka tak tahu apa-apa tentang binatang-binatang
 Di benua itu.

 Sejak dulu aku ingin mengunjungi Afrika
 Aku sering membayangkan jerapah
 Menghiasi langit berlatar matahari terbenam.
 Sekarang aku masih belum melihat binatang-binatang Afrika
 Tempat-tempat yang kukunjungi,
 Tempat anak-anak membutuhkan pertolongan,
 Tak punya air dan sedikit sekali tumbuhan hijau.
 Yang mereka punya hanya perang saudara.
 Tempat-tempat itu bukanlah tempat binatang bisa hidup;
 Manusia tak bisa tinggal disana.
 Bahkan di Jepang, saat perang,
 Makanan jadi langka dan
 Binatang-binatang terpaksa dibunuh.
 Gajah-gajah menunjukkan sejumlah keterampilan,
 Berpikir mereka bisa mendapatkan makanan karenanya;
 Mereka dibunuh saat melakukan permainan keseimbangan.
 Anak0anak Jepang harus tahu
 Bahwa gajah hanya bisa dilihat
 Di tempat yang sejahtera dan damai.
 Aku berharap sepenuh hati
 Hal itu, bisa diajarkan pada mereka 

                                                                                                                       By: Tetsuko Kuroyanagi
                                                                                                                              (dengan perubahan)
 

Rabu, 15 Desember 2010

Perjuangan ORTU

    Orangtua sangat berarti bagi perkembangan hidup seseorang, karena orangtua-lah guru pertama dan yang paling utama bagi kita semua. Sebagai contoh: saat kita masih kecil dan belum bisa melakukan sesuatu apa pun, pasti orang yang pertama kali ngajarin serta ngedidik kita itu ialah orangtua. Dari contoh tersebut, maka orangtua bisa disebut sebagai guru yang pertama dan paling utama bagi kita. Walaupun perjuangan orangtua sangat susah, tapi ia tak pernah mengenal kata 'menyerah' dan 'putus asa'.

    Perjuangan orangtua sangatlah susah, ia mampu membesarkan kita hingga kita mendapatkan ilmu dan yang akhirnya nanti kita dapat sukses di kemudian hari. amin. Walaupun demikian, tapi ada saja anak yang suka membantah bahkan durhaka kepada orangtua. Ia tidak memikirkan betapa sulitnya perjuangan orangtua itu. Kalau dilihat dari kejadian itu, seharusnya mereka malu dengan apa yang telah ia perbuat karena orangtua saja mampu. Mengapa kita tidak?? padahal kalau dilihat dari segi umur kita seharusnya malu tapi kalau dilihat dari segi pengalaman itu biasa. Kita jangan hanya melihat dari segi pengalaman. Kita harus mampu melihat dari segi yang lainnya.

    Kita sebagai generasi muda penerus bangsa harus mampu mewariskan hal-hal positif. Kita jangan hanya melihat dari perkembangan zaman. Malah terkadang, perkembangan zaman mengarahkan kita ke hal-hal yang negatif. Kita belum tentu bisa seperti orang terdahulu yang telah membangkitkan semangat bangsa. Maka dari itulah kita harus memberikan hal-hal positif. Contoh kecil, kita harus menghargai serta menuruti apa kemauan orangtua karena orangtua pasti akan mengarahkan kita ke hal yang positif.

    Maka, mulailah dari sekarang kita menghilangkan rasa dendam dan benci kepada orangtua. Kita bangkitkan lagi semangat untuk membalas jasa-jasa orangtua yang telah diberikan kepada kita.

Rabu, 10 November 2010

Keinginan Seseorang

Semua orang diciptakan di dunia ini untuk hidup. Di dalam hidup ini pasti seseorang mempunyai keinginan. Apakah kalian begitu?? saya yakin pasti semua orang yang hidup punya keinginan. Keinginan akan tercapai bila kita mampu, namun keinginan tidak akan tercapai bila kita tidak mampu. Sebagai contoh : Kita menginginkan kepintaran. Nah, kepintaran itu pasti ada prosesnya, kita tak mungkin begitu aja langsung pintar. Kita harus berusaha dan mampu melakukan sesuatu yang membuat hal tersebut terkabulkan. Tetapi jika kita tidak berusaha dan tidak mampu maka, kita tidak akan mencapai keinginan tersebut. Keinginan itu tak semuanya dapat tercapai. Terkadang kita merasakan hal yg gagal, itu disebabkan karena kemampuan kita sebagai manusia terbatas dan kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Walaupun demikian, kita tidak boleh putus asa. Kita harus tetap berusaha se-maksimal mungkin karena keinginan adalah keinginan yang hendak dicapai untuk memuaskan diri sendiri dan menjadikan hidup lebih berarti...

Jumat, 22 Oktober 2010

sejarah suka matematika

        Waktu SD gue sama sekali gak berpikiran untuk suka sama matematika, malah bisa dibilang gue itu bodoh sama pelajaran yang satu ini. Ngeliat sikap gue itu, ortu gue daftarin gue ke lembaga pendidikan Epsilon.Gue inget banget waktu itu gue kelas 5 SD. Dalam hati gue "Knapa sih gue harus di les-in matematika, udah tau gak suka!".
        Pertama kali masuk les, gue udah gak ada niat malah bisa dibilang gak ada pelajaran yang nyangkut di otak gue pada saat itu. Kan tau sendiri, kalo niat aja gak ada, gmana bisa mencerna???. Tapi, seiring berjalannya waktu akhirnya gue nemuin indahnya belajar matematika. Ternyata matematika itu gak sesulit yang gue bayangkan dulu. Ternyata matematika itu asyik dan bisa melatih otak kita berpikir dengan logika atau gak.
        Semenjak itu gue sering nyoba soal-soal dan gak akan nyerah sebelum gue bisa nyelesein. Pertamanya gue suka matematika, tiap hari yang gue pelajarin cuma matematika dan bisa dibilang pelajaran yang lain terbengkalai. Tetapi, itu membuahkan hasil yang memuaskan karena nilai UN SD gue yang paling tertinggi itu matematika.
        Sekarang-sekarang ini gue berpikir "Apakah kesukaan gue ini keturunan dari kakak gue??". Gue berpikiran kayak gitu karena kakak gue juga suka banget sama pelajaran yang satu ini. Tapi, gue belum bisa jawab pertanyaan itu karena semua orang pasti dapat dengan mudah mengatakan kejadian itu ialah keturunan tanpa ada alasan yang jelas serta masuk akal.
       Sampai saat ini, detik ini gue masih suka sama matematika. Mudah-mudahan sampai kapan pun gue gak sebel lagi sama matematika lagi. amin.... karena pelajaran ini udah nganterin gue ke OSN SMP se-kab. Walaupun gue gak dapet juara yang penting gue udah dapet pengalaman-pengalaman yang bagus untuk sebuah masa depan. Sekarang gue ngerasain bahwa sesuatu yang pernah dibenci bakal menjadi sesuatu yang indah.. (^^)

Rabu, 20 Oktober 2010

SAHABAT TERCINTA

burung-burung berkicau
rumput-rumput menari
menunggu datangnya sang mentari
hembusan angin pagi
mengawali hari-hariku
seakan angin itu sebagai semangat dalam hidupku

sahabat......
engkau bagaikan pinang yang datang dalam hidupku
engkau selalu menempel dihatiku
untuk menemani hari-hariku

beruntungnya diriku
mendapat sahabat sepertimu
yang slalu setia denganku
dalam berbagai keadaan
bercanda dan tertawa bersama
menghangatkan tubuh dan jiwaku
seakan tidak ada tembok yang menghalanginya

engkau bagaikan hujan yang datangnya tiba-tiba
terkadang
engkau menguntungkan
terkadang pula engkau merugikan
tapi, pendapat ini SALAH
karena bagiku engkau adalah bagian dari hidupku
yang berperan penting untukku

sahabat....
engkau sebagai penopang dalam hidupku
engkau sebagai tumpuan dalam hidupku
dan engkau sebagai penyangga hidupku

apa jadinya diriku jika tidak memiliki engkau???
mungkin aku hanyalah orang yang tidak berarti
mungkin  aku hanya orang yang duduk di pojok ruangan
yang hanya bisa merenungi masalah ini
tetapi...
kehadiranmu mengubah semua hidupku
menjadi orang yang berarti

walaupun engkau tidak ada disisiku
tetapi, aku tetap mengenang kebaikanmu
aku yakin
persahabatan ini tidak akan pudar
aku yakin
kita akan bertemu lagi
entah kapan???
tapi, aku sangat yakin kita akan bertemu lagi

biarlah waktu yang dapat menjawab
biarlah waktu yang mempersatukan kita
karena, waktulah yang mempersatukan dan memisahkan kita

perpisahan ini bukanlah menjadi suatu alasan
untuk kita benar-benar berpisah
tetapi,
perpisahan ini adalah suatu cobaan
cobaan yang harus dihadapi
cobaan yang harus dibuang
demi melangkah lagi

aku yakin
persahabatan dapat menoreh kebaikan
dan memahat semua keburukan

persahabatan bukan permainan
bukan pula sebuah ujian
juga bukan sebuah hayalan
persahabatan adalah jembatan
untuk mencapai sebuah tujuan

tahukah kau sobat???
bahwa segala luka yang menyobek hatimu
dapat juga kurasakan dan
bahwa darah yang menetes dari luka itu
seiring air mata yang mengalir di pipiku

sadarkah kau sobat???
bahwa kepedihan yang selalu tampak
di raut wajahmu
adalah mimpi terburuk yang membebaniku
bahwa sikap dinginmu untukku
bagaikan pedang yang terus menghujam dadaku

sahabat....
jangan kau anggap aku orang lain
aku adalah dirimu
aku adalah saudaramu
aku siap korbankan jiwaku
agar kekal persahabatan kita

sahabat....
begitu besar jasamu
kata terima kasih
tak cukup membalas kebaikanmu

betapa besar jasamu
tidak dapat diungkap dengan kata
andaikan air laut sebagai tinta
bahkan seisi bumi pun
tak cukup sebagai tinta
untuk menulis jasamu

Jumat, 06 Agustus 2010

PERKENALAN DIRI

Hallo, teman-teman dimana pun anda berada! Perkenalkan nama saya Sinta Fauziah Hanum. Biasanya dipanggil Sinta / dikta. Saya lahir di Jakarta, 28 April 1996. Saya anak kedua dari 3 bersaudara.